Pages

Friday 20 March 2015

Bekerja dan kuliah di Mesir? Yuk, cari tahu!


Kuliah sambil kerja?

kalau di Indonesia, sudah banyak mahasiswa/i yang poligami status begitu. Di samping mereka kuliah, mereka juga kerja. Alasannya, untuk meringankan beban orang tua. Banyak juga yang berasalan untuk cari pengalaman. Yah, suka-suka mahasiswa lah!

terus, kalau di Luar Negeri gimana? 
Pertama yang harus diketahui, Luar Negeri tidak sama seperti Indonesia. Dari lingkungan, bahasa, budaya sampai lapangan kerja. Kalau mahasiswa Indonesia banyak yang kerja sampingan jadi kasir toko (misalnya), di Luar Negeri? belum tentu bisa. Mereka gak semudah itu percaya kepada warga negara asing untuk memegang kasir toko. Kalau saya jadi penduduk aslinya, secara naluri saya juga enggan memperkerjakan warga asing untuk pekerjaan yang langsung bergelut dengan uang seperti kasir. Bagaimana kalau pekerjaan lain?

Well, saya akan berbicara pada faktanya saja. Entah bagaimana kehidupan mahasiswa di belahan dunia yang lain, saya akan bercerita tentang kisah saya. Luar negeri bagian Timur Tengah. 
Saya adalah seorang mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi Islam tertua di dunia. Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir. Selama empat tahun menjadi mahasiswi di sini, sedikit banyak saya mengetahui kehidupan MASISIR -sebutan untuk Mahasiswa/i Indonesia di Mesir-. 

Masisir dikategorikan menjadi tiga golongan. Masing-masing golongan pengikutnya tidak sedikit. Setiap orang punya kecondongan masing-masing, termasuk kamu #eh.

Golongan Pertama : AKADEMISI ( anggota akademi )
Mereka ini orang-orang yang meletakkan pendidikan dalam urutan nomor wahid di kehidupannya. Semua hal yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan, akan dijauhi. Biasanya mereka memiliki semangat kuliah yang tinggi. Meski di kampus yang memiliki ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru negeri itu tidak menerapkan aturan absen ketika kelas berlangsung, tapi mereka-mereka ini akan selalu menjadi barisan pertama saat ngampus. Untuk kisi-kisi dan tugas kuliah, mereka jagonya. 
Termasuk dalam golongan ini, mereka yang hobi mengaji bersama para Syeikh di al-Azhar atau biasa disebut talaqqi. 

Golongan Kedua : ORGANISATORIS
Nah, kalau mereka ini para penggila aktifitas atau biasa kita sebut aktifis. Kegiatan mereka bejibun. Di setiap organisasi ada nama mereka. Ke sana jadi ketua, ke sini bendahara, ke situ panitia de el el deh! Terlebih lagi, organisasi di kalangan Masisir memang menjamur. Dari organisasi induk, afiliatif, kekeluargaan sampai senat. Bahkan ada yang sampai menjabat 5 jabatan sekaligus dalam satu tahun! Prestasi memang! lalu kuliah mereka?
Berbeda dengan pecinta akademis, mereka tidak menomor-wahidkan pendidikan. Yang penting siap ujian, bisa jawab soal dan lulus. Mungkin mereka memang lebih suka berinteraksi dengan banyak orang, mencari pengalaman di dunia organisasi atau mengumpulkan kartu pengenal panitia. Tapi tidak sedikit juga, para organisatoris ini yang tetap berusaha keras menyeimbangkan antara nutrisi belajar dan organisasi mereka. :)

Golongan Ketiga : Pembisnis / Pekerja
Well, golongan ini juga tidak kalah jumlah dengan para akademisi dan organisatoris. Mereka bukan para TKI atau TKW yang sengaja datang ke Luar Negeri untuk bekerja. Tapi mereka mahasiswa, mahasiswi, bahkan pelajar. Kalau ditelisik dari status mereka, tugas mereka bukanlah bekerja. Tapi apalah daya, terkadang takdir tidak semanis mimpi manusia. Meski kuliah di Luar Negeri sudah merupakan anugrah bagi remaja sekarang, tapi banyak juga mahasiswa yang memiliki latar belakang 'tidak berkecukupan' terpaksa menghidupi hidupnya sendiri dengan bekerja. Pun yang berkecukupan, karena berbisnis di luar negeri memang menggiurkan. Seperti membuka rumah makan, agen travel, pengiriman barang, jualan pakaian Indonesia dan lain-lain yang keuntungannya juga tidak sedikit!
Kalau sudah terjun dalam dunia bisnis, niscaya akan terlena. Hingga terkadang lupa akan tujuan awal merantau ke Luar Negeri. Banyak dari mereka yang berusaha menyeimbangkan dengan pendidikan, meski banyak yang tergelincir jua :)


Mari kita kembali ke pertanyaan awal, kuliah sambil kerja? di Mesir? apa bisa?
Jawabannya, bisa saja. Sangat bisa malah. Toh, kuliah tidak diabsen. Tugas kuliah juga jarang. Tapi kembali ke niat semula, ke luar negeri untuk apa? Bekerja di luar negeri tidak seperti di Indonesia yang ada pilihan part time nya. Kuliah pagi, bekerja sore. Di Mesir? Hemm... *geleng-geleng kepala*
Kita ambil contoh bekerja di rumah makan. Banyak Masisir yang menggeluti bisnis membuka rumah makan Indonesia di Mesir, otomatis membuka peluang juga untuk mahasiswa bekerja di sana. Kebanyakan rumah makan buka dari sekitar jam 10 pagi hingga jam 11 malam. Kapan belajarnya? Kapan kuliahnya? 
Belum lagi pekerjaan lain misalnya, agen travel, guide travel yang butuh hari bukan jam. Jadi?

Jadi, kuliah sambil kerja itu sangat sedikit terjadi di kalangan Masisir. Yang ada, kuliah dan kerja atau kerja dan kuliah. Artinya, hampir tidak bisa dikerjakan dalam satu hari secara bersamaan. Sedang yang kita pahami, kalimat 'kuliah sambil kerja' adalah suatu pekerjaan nyambi. Tapi bisa juga sih, bagi orang yang mengartikan dalam tahun itu dia kuliah sambil kerja. Hitungannya bukan hari, tapi tahun. :D


Tapi pada faktanya, para pekerja dan pembisnis itu sangat susah menyeimbangkan kuliah dengan pekerjaannya. 


Bukan saya tidak setuju dengan mereka yang lebih menggeluti bisnis dan bekerja, karena masing-masing memiliki alasan dan jalan hidup. Tapi hendaknya mengingat tujuan semula,  yaitu belajar. Pendidikan bukan urusan nomor dua bagi seorang mahasiswa, karena kalau  sudah jadi nomor dua, statusnya bukan mahasiswa lagi tapi mahakuli kaliya #eh hhehe


Saya seorang mahasiswi, organisatoris dan juga bekerja. Tapi prinsip saya, sekalipun saya bekerja, pendidikan saya tetap nomor satu. Alhamdulillah, jumpa pekerjaan yang cocok dengan saya. Tanpa menganggu kuliah dan waktu istirahat. 

Emang saya kerja apa? Emang ada kerjaan yang tidak menganggu pendidikan? :D
Well, Kapan-kapan saya bagi kisah saya dan pekerjaan saya di laman yang lain. :)

thankyou! ;)


3 comments:

Jihan Rahmi Nabila said...

Assalamualaikum, ka blh minta emailya donk aku pengin2 tanya menegenai kuliah sambil kerja

Ahmad haikal29 said...

Ka minta wanya boleh ngga pengen sering sering lebih banyak lagi nihh

Unknown said...

Boleh minta WAnya kak

Post a Comment