Pages

Saturday 28 March 2015

4 Cara Sahabat berkomunikasi dengan Rasulullah Saw

4 Cara Sahabat berkomunikasi dengan Rasulullah Saw

Para Sahabat radhiyallahu 'anhum adalah orang yang hidup semasa dengan Rasulullah Saw, berjumpa beliau dan mati dalam keadaan beriman kepada beliau dan risalah yang beliau bawa. Kehadiran Rasulullah Saw di tengah-tengah mereka ibarat pelita yang menerangi kegelapan. Memberi mereka kedamaian atas carut marut kehidupan. Menyuguhkaan solusi bahwa kehidupan tidak melulu tengan peperangan, kebencian, dan hasrat balas dendam. Saat nafas kehidupan dijalani tanpa aturan, tanpa membedakan antara halal dan haram, beliau datang membawa titah Tuhan dari langit agar mereka bisa duduk bersama saling mengasihi. Menjunjung tinggi satu kalimat "Dialah Allah, Tuhan yang Maha Esa". 

Kecintaan para sahabat terhadap beliau sangatlah besar. Karena beliau adalah figur ayah, teman, dan saudara bagi mereka. Sejatinya, ketika cinta tersemat di dalam dada, seorang anak manusia akan rela melakukan apapun untuk yang ia cintai. Pun para sahabat, yang sangat menghormati dan mengasihi suri tauladan umat sepanjang masa, Mereka tidak serta merta menyamakan komunikasi mereka dengan kekasih Allah Swt itu. Diantara cara para sahabat dalam membangun komunikasi kepada Rasulullah Saw adalah : 

1. Tidak mendahului beliau dalam berbicara.

Salah satu adab para sahabat ketika berbicara dengan Rasulullah Saw adalah tidak mendahului beliau ketika berbicara. Allah Saw menyebutkan dalam firman-Nya al-Hujurat ayat 1 yang berbunyi : 


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَيِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٞ ١

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"

2. Ketika beliau berbicara, maka mereka diam dan mendengarkan. 

Para sahabat tidak pernah mendahului perkataan mereka sebelum Rasulullah Saw mengangkat suara beliau, pun tidak pernah mendahulukan pendapat mereka daripada pendapat beliau. Begitupula saat Rasulullah Saw menyampai wahyu Allah Swt, tidak ada satupun dari mereka membantah atau menyela perkataan beliau. Banyak kita jumpai ketika Rasulullah Saw menanyakan sesuatu kepada sebagian sahabat, dan mereka menjawa "Allahu wa rasuuluhu a'lam" artinya Allah dan Rasul-Nya lebih tahu atas segala perkara. Sebagai bentuk rasa cinta dan hormat mereka kepada qudwah hasanah sepanjang masa. 

3. Tidak meninggikan suara melebihi suara Rasulullah Saw. 

Allah Swt berfirman surat al - Hujurat ayat : 2 : 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَرۡفَعُوٓاْ أَصۡوَٰتَكُمۡ فَوۡقَ صَوۡتِ ٱلنَّبِيِّ وَلَا تَجۡهَرُواْ لَهُۥ بِٱلۡقَوۡلِ كَجَهۡرِ بَعۡضِكُمۡ لِبَعۡضٍ أَن تَحۡبَطَ أَعۡمَٰلُكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تَشۡعُرُونَ ٢

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari"

Para sahabat sangat menjaga perasaan Nabi Saw. Mereka tidak ingin melukai hati kekasih Allah Swt itu dengan kata-kata mereka yang kasar dan bernada tinggi. Oleh karenanya Allah Swt  melarang kita meninggikan suara melebihi suara Nabi Saw. Supaya tidak dihapus segala amal perbuatan baik hanya karena kesalahan yang terkadang tidak disadari. 

4. Tidak memanggil Rasulullah Saw dengan sebutan nama. 

Allah Sawt menyinggung dalam surat an-Nur ayat 63 : 

لَّا تَجۡعَلُواْ دُعَآءَ ٱلرَّسُولِ بَيۡنَكُمۡ كَدُعَآءِ بَعۡضِكُم بَعۡضٗاۚ

Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara  kamu seperti panggilan sebagian kalian kepada sebagian yang lain

Ayat ini turun kepada utusan Bani Tamim (ada yang berpendapat kepada selain mereka). Ketika mereka datang kepada Rasulullah Saw dan menyeru beliau dengan panggilan Yaa Muhammad! Wahai Muhammad! Lalu Allah Swt mencela mereka dengan kebodohan dan tidak berfikir. 

Demikian, sikap para sahabat dalam menyenangkan hati orang yang mereka kasihi. Sehingga Allah Swt memuji mereka dalam firman-Nya al - Hujurat ayat : 3: 

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصۡوَٰتَهُمۡ عِندَ رَسُولِ ٱللَّهِ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱمۡتَحَنَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمۡ لِلتَّقۡوَىٰۚ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ وَأَجۡرٌ عَظِيمٌ ٣

"Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar"

Wallahu a'lam bish-shawaab. 


0 comments:

Post a Comment